- Back to Home »
- About Islam »
- Amalan-Amalan Penghapus Dosa Di Bulan Ramadhan
Posted by : Unknown
Sabtu, 20 Juli 2013
Assalamualikum.wr.wb, Untuk merayakan bulan suci Ramadhan kali ini saya menambahkan satu katagori baru pada blog saya ini, yaitu ABOUT ISLAM, pada katagori ini saya akan share segala sesuatu yang berhubungan dengan Islam, yang bertujuan untuk memberikan pelajaran kepada kita, agar lebih baik dan baik lagi dalam menjalankan ibadah kita kepada Allah SWT.
Di bulan suci Ramadhan yang penuh
berkah ini, Allah Ta’ala melimpahkan ampunan-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang
beriman. Ampunan tersebut tidak diberikan secara gratis. Ampunan tersebut bisa
diraih hamba-hamba Allah selama mereka mau mengikuti petunjuk yang telah
digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Petunjuk Allah dan Rasul-Nya telah
menetapkan bahwa ampunan Allah akan turun saat seorang hamba yang beriman
melaksanakan amalana-amalan khusus, dengan penuh keikhlasan dan sesuai tuntunan
syariat Islam. Di antara amalan-amalan khusus tersebut adalah:
1.
Taubat nashuha, yaitu taubat yang sungguh-sungguh dan tulus.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
Hai orang-orang yang beriman,
bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubat nashuha, niscaya Rabb kalian
akan menghapuskan kesalahan-kesalahan kalian dan memasukkan kalian ke dalam
surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (QS. At-Tahrim [66]: 8)
2. Berwudhu sesuai
dengan tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam.
«مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَا يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku
ini, lalu ia shalat dua raka’at (dengan khusyu’) tanpa berbicara dengan dirinya
sendiri (memikirkan hal selain shalat, edt), niscaya dosa-dosanya yang telah
lalu akan diampuni. (HR. Bukhari no. 159 dan Muslim no. 226)
«مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ، حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ»
Barangsiapa berwudhu dan memperbagus
wudhunya, niscaya dosa-dosanya akan keluar dari tubuhnya, sampai keluar dari
bawah kuku-kukunya. (HR. Muslim no. 245)
3. Memperbanyak
langkah ke masjid untuk menunaikan shalat berjama’ah dan ibadah-ibadah lainnya.
4.
Menunggu datangnya shalat berikutnya seusai melaksanakan shalat.
«أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الْخَطَايَا، وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟» قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: «إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ»
“Maukah aku tunjukkan kepada kalian
hal-hal yang dengannya Allah menghapuskan dosa-dosa dan meninggikan derajat?”
Para sahabat menjawab: “Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda:
“Menyempurnakan wudhu atas hal-hal yang tidak disukai (cuaca dingin, kondisi
sakit, edt), banyak melangkahkan kaki ke masjid dan menunggu shalat usai
shalat. Itulah yang disebut ribath. (HR. Muslim no. 251)
5. Membaca doa
setelah adzan.
«مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ الْمُؤَذِّنَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، رَضِيتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ»
Barangsiapa membaca doa berikut ini
seusai mendengarkan adzan:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، رَضِيتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا
“Aku bersaksi bahwa tiada Ilah
Yang berhak diibadahi selain Allah, Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Aku telah ridha
Allah sebagai Rabbku, Muhammad sebagai rasulku dan Islam sebagai dienku“
niscaya dosa-dosanya diampuni.
(HR. Muslim no. 386)
6.
Melaksanakan shalat wajib lima waktu
” أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا، مَا تَقُولُ: ذَلِكَ يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ ” قَالُوا: لاَ يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا، قَالَ: «فَذَلِكَ
مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الخَمْسِ، يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الخَطَايَا»
“Bagaimana pendapat kalian apabila
ada sebuah sungai di depan pintu rumah salah seorang di antara kalian, sehingga
ia mandi di sunagi tersebut lima kali setiap harinya. Apakah hal itu masih
menyisakan daki pada dirinya?” Para sahabat menjawab: “Tidak akan meninggalkan
sedikit pun daki pada dirinya.” Beliau bersabda: Demikian itulah perumpamaan
shalat wajib lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa-dosa. (HR.
Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667)
7. Shalat
berjama’ah di masjid
«مَنْ تَوَضَّأَ لِلصَّلَاةِ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ، ثُمَّ مَشَى إِلَى الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ، فَصَلَّاهَا مَعَ النَّاسِ أَوْ مَعَ الْجَمَاعَةِ أَوْ فِي الْمَسْجِدِ غَفَرَ اللهُ لَهُ ذُنُوبَهُ»
Barangsiapa berwudhu dengan sempurna
untuk melaksanakan shalat, kemudian ia berjalan kaki menuju shalat wajib,
sehingga ia melaksanakan shalat wajib tersebut bersama masyarakat, ata
berjama’ah, atau di masjid, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya. (HR.
Muslim no. 232)
8. Melaksanakan
shalat Jum’at
«الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ»
Shalat wajib lima waktu, shalat
Jum’at ke shalat Jum’at berikutnya, dan puasa Ramadhan ke puasa Ramadhan
berikutnya akan menghapuskan dosa-dosa di antara kedua waktu tersebut, selama
ia menjauhi dosa-dosa besar. (HR. Muslim no. 233)
9. Melaksanakan
shaum (puasa) Ramadhan
«مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
Barangsiapa melakukan puasa Ramadhan
karena keimanan dan mengharapkan pahala di sisi Allah, niscaya dosa-dosanya
yang telah lalu akan diampuni. (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760)
10. Melaksanakan qiyam
Ramadhan (shalat tarawih dan witir)
«مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
Barangsiapa melakukan shalat malam
Ramadhan (tarawih dan witir) karena keimanan dan mengharapkan pahala di sisi
Allah, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. (HR. Bukhari no.
37 dan Muslim no. 759)
11. Melaksanakan qiyam
Ramadhan (shalat tarawih dan witir) pada malam lailatul qadar
«مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
Barangsiapa melakukan shalat malam
(tarawih dan witir) pada malam lailatul qadar karena keimanan dan mengharapkan
pahala di sisi Allah, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. (HR.
Bukhari no. 2014 dan Muslim no. 760)
Inilah sebagian kecil amal shalih
yang bisa menghapuskan dosa-dosa kita di bulan Ramadhan. Mudah-mudahan kita bisa mengamalkannya dengan baik, Amiin.
- See more at:
http://www.arrahmah.com
Posting Komentar